Hello, world! This is a toast message.

Hai!

x

Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!

phone

Lebih hemat dengan Free Ongkir hingga 100%

7 Kesalahan Saat Beli Furniture yang Bikin Ruangan Kelihatan Sempit
Rekomendasi

7 Kesalahan Saat Beli Furniture yang Bikin Ruangan Kelihatan Sempit

Ditulis oleh Mei Anggraini

29 Sep 2025

Rumah yang nyaman bukan hanya soal dekorasi, tapi juga bagaimana cara kita memilih furniture. Sering kali, orang sudah jatuh hati pada sebuah sofa, meja, atau lemari saat melihat katalog atau toko, lalu langsung beli tanpa pikir panjang. Hasilnya? Begitu dibawa pulang, ternyata ruangan jadi terasa sesak, penuh, bahkan tidak ada ruang untuk bergerak.

Kesalahan seperti ini wajar, tapi bisa dihindari. Supaya tidak menyesal di kemudian hari, yuk kenali 7 kesalahan saat beli furniture yang diam-diam bikin ruangan kelihatan sempit.

1. Lupa Mengukur Ruangan

Kesalahan klasik yang paling sering terjadi adalah membeli furniture tanpa mengukur ukuran ruangan terlebih dahulu. Banyak orang hanya mengira-ngira dengan mata, padahal hasilnya hampir selalu meleset. Misalnya, lemari pakaian terlihat “pas” di toko, tapi ketika sampai rumah justru memakan setengah kamar.

Tipsnya simpel: catat panjang, lebar, dan tinggi ruangan. Jangan lupa ukur juga area pintu dan lorong, karena bisa jadi furniture besar tidak bisa masuk ke dalam rumah.

2. Tergoda Furniture Besar

Furniture berukuran besar memang memberi kesan mewah, tapi tidak semua ruangan cocok. Sofa model L dengan ukuran jumbo bisa terlihat keren di showroom, tapi kalau ruang tamu kamu kecil, hasilnya malah bikin ruang gerak terbatas.

Solusinya, pilih ukuran yang seimbang. Untuk ruang sempit, kursi compact, meja ramping, atau lemari dua pintu jauh lebih cocok daripada memaksakan model besar. Ingat, proporsi adalah kunci.

3. Salah Pilih Warna

Warna furniture juga punya pengaruh besar pada kesan lega atau sempit. Warna gelap memang elegan, tapi jika digunakan terlalu dominan, apalagi di ruangan kecil, bisa membuat suasana terasa sumpek.

Pilihlah warna cerah atau netral seperti putih, krem, atau abu muda. Warna ini mampu memantulkan cahaya sehingga memberi ilusi ruang lebih luas. Kalau tetap ingin nuansa bold, gunakan warna gelap hanya sebagai aksen, bukan dominasi.

4. Desain Terlalu Ramai

Furniture dengan detail rumit, ukiran besar, atau bentuk yang bulky cenderung memakan perhatian dan ruang visual. Hasilnya, ruangan jadi terlihat penuh walau sebenarnya tidak terlalu banyak barang.

Desain minimalis dengan garis lurus dan sederhana jauh lebih aman. Selain terlihat modern, model seperti ini juga membantu ruangan terasa lapang dan tidak berantakan secara visual.

5. Melupakan Fungsi Ganda

Sering kali kita membeli furniture hanya untuk satu fungsi, padahal kebutuhan ruang terus bertambah. Misalnya, meja kopi besar yang hanya jadi tempat taruh vas bunga, atau tempat tidur tanpa ruang penyimpanan di bawahnya.

Di ruang terbatas, pilih furniture multifungsi. Contohnya, sofa bed yang bisa dipakai untuk tidur tamu, meja rias dengan laci penyimpanan, atau ranjang dengan laci kolong. Satu barang bisa punya dua manfaat, otomatis menghemat banyak ruang.

6. Kebanyakan Barang

Banyak orang berpikir semakin lengkap furniture, semakin nyaman rumahnya. Faktanya, terlalu banyak barang justru membuat ruangan terasa sesak dan tidak teratur.

Misalnya, ruang tamu kecil dipenuhi sofa panjang, dua kursi tambahan, rak besar, dan meja besar. Bukannya nyaman, justru bikin pengap. Lebih baik pilih yang benar-benar esensial: cukup satu sofa ukuran sedang, meja mungil, dan rak ramping. “Less is more” akan selalu relevan untuk ruang kecil.

7. Tata Letak Mengganggu Sirkulasi

Kesalahan terakhir yang sering disepelekan adalah tidak memikirkan alur sirkulasi. Sofa diletakkan tepat di depan jalur pintu, atau lemari dipasang menutup jendela. Akibatnya, ruangan bukan hanya sempit, tapi juga terasa sumpek karena cahaya dan jalur udara terhalang.

Sebelum beli, coba bayangkan dulu posisi furniture di rumah. Sisakan jalur minimal 60–80 cm untuk lewat dengan nyaman. Ingat, ruang untuk bergerak sama pentingnya dengan furniture itu sendiri.

 

Beli furniture memang menyenangkan, tapi jangan sampai hanya ikut rasa “suka modelnya” tanpa mempertimbangkan fungsi dan proporsinya. Tujuh kesalahan tadi mulai dari lupa ukur ruangan, memilih yang terlalu besar, sampai menumpuk terlalu banyak barang adalah biang kerok kenapa rumah bisa terasa sempit.

Solusinya sederhana: ukur dulu, pilih ukuran yang pas, perhatikan warna dan desain, dan prioritaskan fungsi. Dengan begitu, ruangan kecil pun bisa terasa luas, nyaman, dan tetap estetik.

Jadi, sebelum buru-buru check-out furniture incaranmu, tanya dulu: “Apakah ini benar-benar cocok untuk ruangan kamu? Jika iya, langsung check out ngga akan jadi masalah. Tapi kalau ternyata tidak, maka kamu harus berbesar hati untuk tidak membelinya dan kembali mencari furniture yang pas di ruangan. 

Kunjungi ilena furniture untuk tahu berbagai referensi furniture rumahan terbaru di tahun 2025.

Rekomendasi

7 Kesalahan Saat Beli Furniture yang Bikin Ruangan Kelihatan Sempit

Ditulis oleh Mei Anggraini

Terakhir diubah pada 29 Sep 2025

Rumah yang nyaman bukan hanya soal dekorasi, tapi juga bagaimana cara kita memilih furniture. Sering kali, orang sudah jatuh hati pada sebuah sofa, meja, atau lemari saat melihat katalog atau toko, lalu langsung beli tanpa pikir panjang. Hasilnya? Begitu dibawa pulang, ternyata ruangan jadi terasa sesak, penuh, bahkan tidak ada ruang untuk bergerak.

Kesalahan seperti ini wajar, tapi bisa dihindari. Supaya tidak menyesal di kemudian hari, yuk kenali 7 kesalahan saat beli furniture yang diam-diam bikin ruangan kelihatan sempit.

1. Lupa Mengukur Ruangan

Kesalahan klasik yang paling sering terjadi adalah membeli furniture tanpa mengukur ukuran ruangan terlebih dahulu. Banyak orang hanya mengira-ngira dengan mata, padahal hasilnya hampir selalu meleset. Misalnya, lemari pakaian terlihat “pas” di toko, tapi ketika sampai rumah justru memakan setengah kamar.

Tipsnya simpel: catat panjang, lebar, dan tinggi ruangan. Jangan lupa ukur juga area pintu dan lorong, karena bisa jadi furniture besar tidak bisa masuk ke dalam rumah.

2. Tergoda Furniture Besar

Furniture berukuran besar memang memberi kesan mewah, tapi tidak semua ruangan cocok. Sofa model L dengan ukuran jumbo bisa terlihat keren di showroom, tapi kalau ruang tamu kamu kecil, hasilnya malah bikin ruang gerak terbatas.

Solusinya, pilih ukuran yang seimbang. Untuk ruang sempit, kursi compact, meja ramping, atau lemari dua pintu jauh lebih cocok daripada memaksakan model besar. Ingat, proporsi adalah kunci.

3. Salah Pilih Warna

Warna furniture juga punya pengaruh besar pada kesan lega atau sempit. Warna gelap memang elegan, tapi jika digunakan terlalu dominan, apalagi di ruangan kecil, bisa membuat suasana terasa sumpek.

Pilihlah warna cerah atau netral seperti putih, krem, atau abu muda. Warna ini mampu memantulkan cahaya sehingga memberi ilusi ruang lebih luas. Kalau tetap ingin nuansa bold, gunakan warna gelap hanya sebagai aksen, bukan dominasi.

4. Desain Terlalu Ramai

Furniture dengan detail rumit, ukiran besar, atau bentuk yang bulky cenderung memakan perhatian dan ruang visual. Hasilnya, ruangan jadi terlihat penuh walau sebenarnya tidak terlalu banyak barang.

Desain minimalis dengan garis lurus dan sederhana jauh lebih aman. Selain terlihat modern, model seperti ini juga membantu ruangan terasa lapang dan tidak berantakan secara visual.

5. Melupakan Fungsi Ganda

Sering kali kita membeli furniture hanya untuk satu fungsi, padahal kebutuhan ruang terus bertambah. Misalnya, meja kopi besar yang hanya jadi tempat taruh vas bunga, atau tempat tidur tanpa ruang penyimpanan di bawahnya.

Di ruang terbatas, pilih furniture multifungsi. Contohnya, sofa bed yang bisa dipakai untuk tidur tamu, meja rias dengan laci penyimpanan, atau ranjang dengan laci kolong. Satu barang bisa punya dua manfaat, otomatis menghemat banyak ruang.

6. Kebanyakan Barang

Banyak orang berpikir semakin lengkap furniture, semakin nyaman rumahnya. Faktanya, terlalu banyak barang justru membuat ruangan terasa sesak dan tidak teratur.

Misalnya, ruang tamu kecil dipenuhi sofa panjang, dua kursi tambahan, rak besar, dan meja besar. Bukannya nyaman, justru bikin pengap. Lebih baik pilih yang benar-benar esensial: cukup satu sofa ukuran sedang, meja mungil, dan rak ramping. “Less is more” akan selalu relevan untuk ruang kecil.

7. Tata Letak Mengganggu Sirkulasi

Kesalahan terakhir yang sering disepelekan adalah tidak memikirkan alur sirkulasi. Sofa diletakkan tepat di depan jalur pintu, atau lemari dipasang menutup jendela. Akibatnya, ruangan bukan hanya sempit, tapi juga terasa sumpek karena cahaya dan jalur udara terhalang.

Sebelum beli, coba bayangkan dulu posisi furniture di rumah. Sisakan jalur minimal 60–80 cm untuk lewat dengan nyaman. Ingat, ruang untuk bergerak sama pentingnya dengan furniture itu sendiri.

 

Beli furniture memang menyenangkan, tapi jangan sampai hanya ikut rasa “suka modelnya” tanpa mempertimbangkan fungsi dan proporsinya. Tujuh kesalahan tadi mulai dari lupa ukur ruangan, memilih yang terlalu besar, sampai menumpuk terlalu banyak barang adalah biang kerok kenapa rumah bisa terasa sempit.

Solusinya sederhana: ukur dulu, pilih ukuran yang pas, perhatikan warna dan desain, dan prioritaskan fungsi. Dengan begitu, ruangan kecil pun bisa terasa luas, nyaman, dan tetap estetik.

Jadi, sebelum buru-buru check-out furniture incaranmu, tanya dulu: “Apakah ini benar-benar cocok untuk ruangan kamu? Jika iya, langsung check out ngga akan jadi masalah. Tapi kalau ternyata tidak, maka kamu harus berbesar hati untuk tidak membelinya dan kembali mencari furniture yang pas di ruangan. 

Kunjungi ilena furniture untuk tahu berbagai referensi furniture rumahan terbaru di tahun 2025.