Hello, world! This is a toast message.

Hai!

x

Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!

phone

Lebih hemat dengan Free Ongkir hingga 100%

Biar Rumah Nyaman dan Lega, Hindari 5 Warna Ini untuk Interior
Rekomendasi

Biar Rumah Nyaman dan Lega, Hindari 5 Warna Ini untuk Interior

Ditulis oleh Mei Anggraini

25 Sep 2025

Warna punya pengaruh besar dalam menciptakan suasana rumah. Ia bisa bikin ruangan terasa adem, luas, dan bikin betah. Tapi, salah pilih warna justru bisa membuat rumah terasa sempit, pengap, bahkan bikin penghuni cepat lelah.

Sering kali orang memilih warna cat atau furnitur hanya karena terlihat bagus di katalog, padahal belum tentu cocok diaplikasikan di ruang nyata. Nah, kalau tujuanmu ingin rumah terasa nyaman sekaligus lega, ada lima warna yang sebaiknya tidak dijadikan dominasi utama di interior. Mari kita bahas satu per satu.

1. Hitam Pekat yang Mendominasi

Hitam memang elegan, mewah, dan modern. Namun, kalau dijadikan warna utama di dinding atau dipakai berlebihan, efeknya bisa bikin rumah terasa sempit dan suram. Hitam menyerap cahaya, sehingga ruangan tampak lebih gelap dari seharusnya.

Bukan berarti hitam tidak boleh ada sama sekali, ya. Warna ini tetap oke kalau hanya dipakai sebagai aksen—misalnya pada bingkai jendela, kusen pintu, atau beberapa detail furnitur. Kalau ingin nuansa elegan tanpa bikin sesak, pilih hitam versi lebih lembut seperti abu-abu arang atau graphite.

2. Merah Menyala yang Terlalu Dominan

Merah adalah warna penuh energi, melambangkan keberanian dan semangat. Tapi ketika diaplikasikan dalam interior rumah, apalagi di dinding luas, merah menyala bisa terasa agresif dan melelahkan mata.

Alih-alih memberi rasa nyaman, ruangan bisa terasa panas dan bikin resah. Cocoknya warna merah dipakai sebagai aksen kecil saja, seperti bantal sofa, vas, atau dekorasi dinding. Kalau tetap ingin pakai merah di dinding, pilihlah varian yang lebih tenang seperti marun, brick red, atau terracotta.

3. Cokelat Tua yang Berat

Cokelat sering dipilih karena kesannya hangat dan natural. Tetapi, kalau tone yang dipakai terlalu gelap, ruangan bisa jadi sumpek dan berat. Misalnya, dinding cokelat tua ditambah furnitur kayu gelap, hasilnya justru membuat ruangan terasa sempit.

Agar tetap terasa hangat tanpa kehilangan kesan lega, kombinasikan cokelat gelap dengan warna terang seperti beige, krem, atau putih. Dengan begitu, nuansa alami tetap ada, tapi ruangan tetap lapang.

4. Ungu Gelap yang Menyempitkan Ruang

Ungu punya daya tarik elegan dan misterius. Namun, jika terlalu gelap dan mendominasi, warnanya bisa menutup ruang, membuatnya terasa dingin dan suram.

Lebih aman pilih varian ungu lembut seperti lilac atau lavender. Selain tetap membawa nuansa mewah, tone ini juga memberi kesan menenangkan sekaligus membuat ruangan terlihat lebih luas.

5. Oranye Terlalu Terang

Oranye memang identik dengan keceriaan dan energi. Tapi kalau terlalu terang dan dipakai di area luas, ruangan bisa terasa panas, riuh, dan bikin mata cepat lelah.

Oranye menyala cocok untuk aksen kecil atau ruangan dengan aktivitas singkat. Namun, untuk ruang keluarga atau kamar tidur yang butuh kenyamanan, lebih baik pilih oranye pastel atau burnt orange yang lebih hangat dan lembut.

Kenapa Warna Bisa Bikin Rumah Terasa Sempit atau Lega?

Secara visual, warna terang memantulkan cahaya sehingga ruangan tampak lapang. Sementara warna gelap atau terlalu pekat menyerap cahaya, membuat ruang terasa mengecil.

Selain itu, warna juga berpengaruh pada psikologi. Warna "panas" seperti merah terang atau oranye bisa meningkatkan energi, tapi kalau terlalu mendominasi, justru bikin cepat lelah. Sebaliknya, warna netral dan pastel lebih menenangkan sehingga cocok untuk menciptakan suasana lega.

Tips Praktis Memilih Warna Interior

Kalau masih bingung menentukan warna, coba ikuti tips ini:

  • Gunakan warna dasar terang. Putih, krem, atau abu-abu muda bisa jadi pilihan aman.

  • Tambahkan aksen seperlunya. Warna bold sebaiknya hanya hadir pada detail, bukan mendominasi seluruh ruangan.

  • Sesuaikan dengan fungsi ruang. Ruang tamu butuh hangat, kamar tidur butuh menenangkan, dan ruang kerja butuh warna yang meningkatkan fokus.

  • Jangan takut eksperimen. Kombinasi warna bisa memberi karakter, asal tetap seimbang dan tidak berlebihan.

Interior rumah bukan sekadar soal gaya, tapi juga kenyamanan. Warna yang salah bisa membuat rumah terasa sesak, meski ukurannya cukup luas. Karena itu, sebaiknya hindari penggunaan berlebihan dari warna hitam pekat, merah menyala, cokelat tua, ungu gelap, dan oranye terang.

Dengan memilih warna yang tepat, rumah sederhana sekalipun bisa terlihat lapang, adem, dan bikin betah. Jadi, sebelum memutuskan cat dinding atau warna furnitur utama, pikirkan dulu dampaknya pada suasana ruang. Ingat, warna adalah kunci kecil yang bisa memberi perubahan besar pada rumahmu.

Rekomendasi

Biar Rumah Nyaman dan Lega, Hindari 5 Warna Ini untuk Interior

Ditulis oleh Mei Anggraini

Terakhir diubah pada 25 Sep 2025

Warna punya pengaruh besar dalam menciptakan suasana rumah. Ia bisa bikin ruangan terasa adem, luas, dan bikin betah. Tapi, salah pilih warna justru bisa membuat rumah terasa sempit, pengap, bahkan bikin penghuni cepat lelah.

Sering kali orang memilih warna cat atau furnitur hanya karena terlihat bagus di katalog, padahal belum tentu cocok diaplikasikan di ruang nyata. Nah, kalau tujuanmu ingin rumah terasa nyaman sekaligus lega, ada lima warna yang sebaiknya tidak dijadikan dominasi utama di interior. Mari kita bahas satu per satu.

1. Hitam Pekat yang Mendominasi

Hitam memang elegan, mewah, dan modern. Namun, kalau dijadikan warna utama di dinding atau dipakai berlebihan, efeknya bisa bikin rumah terasa sempit dan suram. Hitam menyerap cahaya, sehingga ruangan tampak lebih gelap dari seharusnya.

Bukan berarti hitam tidak boleh ada sama sekali, ya. Warna ini tetap oke kalau hanya dipakai sebagai aksen—misalnya pada bingkai jendela, kusen pintu, atau beberapa detail furnitur. Kalau ingin nuansa elegan tanpa bikin sesak, pilih hitam versi lebih lembut seperti abu-abu arang atau graphite.

2. Merah Menyala yang Terlalu Dominan

Merah adalah warna penuh energi, melambangkan keberanian dan semangat. Tapi ketika diaplikasikan dalam interior rumah, apalagi di dinding luas, merah menyala bisa terasa agresif dan melelahkan mata.

Alih-alih memberi rasa nyaman, ruangan bisa terasa panas dan bikin resah. Cocoknya warna merah dipakai sebagai aksen kecil saja, seperti bantal sofa, vas, atau dekorasi dinding. Kalau tetap ingin pakai merah di dinding, pilihlah varian yang lebih tenang seperti marun, brick red, atau terracotta.

3. Cokelat Tua yang Berat

Cokelat sering dipilih karena kesannya hangat dan natural. Tetapi, kalau tone yang dipakai terlalu gelap, ruangan bisa jadi sumpek dan berat. Misalnya, dinding cokelat tua ditambah furnitur kayu gelap, hasilnya justru membuat ruangan terasa sempit.

Agar tetap terasa hangat tanpa kehilangan kesan lega, kombinasikan cokelat gelap dengan warna terang seperti beige, krem, atau putih. Dengan begitu, nuansa alami tetap ada, tapi ruangan tetap lapang.

4. Ungu Gelap yang Menyempitkan Ruang

Ungu punya daya tarik elegan dan misterius. Namun, jika terlalu gelap dan mendominasi, warnanya bisa menutup ruang, membuatnya terasa dingin dan suram.

Lebih aman pilih varian ungu lembut seperti lilac atau lavender. Selain tetap membawa nuansa mewah, tone ini juga memberi kesan menenangkan sekaligus membuat ruangan terlihat lebih luas.

5. Oranye Terlalu Terang

Oranye memang identik dengan keceriaan dan energi. Tapi kalau terlalu terang dan dipakai di area luas, ruangan bisa terasa panas, riuh, dan bikin mata cepat lelah.

Oranye menyala cocok untuk aksen kecil atau ruangan dengan aktivitas singkat. Namun, untuk ruang keluarga atau kamar tidur yang butuh kenyamanan, lebih baik pilih oranye pastel atau burnt orange yang lebih hangat dan lembut.

Kenapa Warna Bisa Bikin Rumah Terasa Sempit atau Lega?

Secara visual, warna terang memantulkan cahaya sehingga ruangan tampak lapang. Sementara warna gelap atau terlalu pekat menyerap cahaya, membuat ruang terasa mengecil.

Selain itu, warna juga berpengaruh pada psikologi. Warna "panas" seperti merah terang atau oranye bisa meningkatkan energi, tapi kalau terlalu mendominasi, justru bikin cepat lelah. Sebaliknya, warna netral dan pastel lebih menenangkan sehingga cocok untuk menciptakan suasana lega.

Tips Praktis Memilih Warna Interior

Kalau masih bingung menentukan warna, coba ikuti tips ini:

  • Gunakan warna dasar terang. Putih, krem, atau abu-abu muda bisa jadi pilihan aman.

  • Tambahkan aksen seperlunya. Warna bold sebaiknya hanya hadir pada detail, bukan mendominasi seluruh ruangan.

  • Sesuaikan dengan fungsi ruang. Ruang tamu butuh hangat, kamar tidur butuh menenangkan, dan ruang kerja butuh warna yang meningkatkan fokus.

  • Jangan takut eksperimen. Kombinasi warna bisa memberi karakter, asal tetap seimbang dan tidak berlebihan.

Interior rumah bukan sekadar soal gaya, tapi juga kenyamanan. Warna yang salah bisa membuat rumah terasa sesak, meski ukurannya cukup luas. Karena itu, sebaiknya hindari penggunaan berlebihan dari warna hitam pekat, merah menyala, cokelat tua, ungu gelap, dan oranye terang.

Dengan memilih warna yang tepat, rumah sederhana sekalipun bisa terlihat lapang, adem, dan bikin betah. Jadi, sebelum memutuskan cat dinding atau warna furnitur utama, pikirkan dulu dampaknya pada suasana ruang. Ingat, warna adalah kunci kecil yang bisa memberi perubahan besar pada rumahmu.