Hello, world! This is a toast message.
Hai!
x
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!
Lebih hemat dengan Free Ongkir hingga 100%
Ditulis oleh Mei Anggraini
Terakhir diubah pada 17 Jul 2025
Furniture retro bukan sekadar soal desain lawas, tapi tentang karakter, keunikan, dan sentuhan nostalgia yang membawa kita kembali ke era 1950-an hingga 1970-an. Gaya ini makin populer belakangan karena mampu memberi sentuhan hangat dan playful di tengah tren desain minimalis yang cenderung serba simpel. Tapi, apa sebenarnya yang membuat furniture retro punya daya tarik yang khas? Mari kita kupas ciri-cirinya satu per satu.
Salah satu elemen paling mencolok dari furniture retro adalah pemilihan warna. Nggak tanggung-tanggung, gaya ini identik dengan warna-warna cerah seperti oranye, kuning mustard, hijau zaitun, biru toska, hingga merah menyala. Warna-warna ini bukan cuma muncul di pelapis sofa atau kursi, tapi juga pada permukaan kayu yang dicat atau dilaminasi.
Kontras warna yang kuat menjadi kunci estetika retro. Bahkan perpaduan warna yang dianggap “tabrakan” di masa kini justru jadi ciri khas furniture retro. Misalnya, kombinasi antara oranye dengan cokelat tua, atau hijau limau dengan abu-abu.
Gaya retro sering disebut sebagai gaya yang "berani tampil beda". Ini terlihat jelas dari bentuk-bentuk furniture yang out of the box. Banyak desain terinspirasi dari perkembangan teknologi dan budaya pop masa itu, seperti bentuk-bentuk geometris, garis-garis melengkung, kaki furniture yang ramping dan miring, hingga model modular yang bisa dirakit sesuai kebutuhan.
Misalnya saja kursi dengan sandaran bulat, meja kopi berbentuk oval, atau lemari kecil dengan kaki lancip ala era '60-an. Bentuk-bentuk ini menciptakan kesan fun, dinamis, dan tidak membosankan.
Material juga menjadi pembeda penting dalam gaya retro. Kayu solid seperti jati atau mahoni tetap digunakan, tapi sering dikombinasikan dengan material buatan seperti plastik keras, vinil, formica, hingga logam krom.
Permukaan furniture retro kadang mengilap seperti kaca karena menggunakan lapisan laminasi. Ada pula penggunaan kaca patri berwarna atau cermin sebagai aksen dekoratif.
Kalau bicara retro, motif juga nggak bisa dilewatkan. Motif geometris, floral besar, atau pola-pola abstrak sangat sering ditemukan pada kain pelapis, wallpaper, atau panel dekoratif.
Motif-motif ini membawa atmosfer khas era '60-an dan '70-an yang sangat ekspresif. Dalam satu ruangan, bisa saja Anda menemukan kursi dengan motif kotak-kotak berwarna kontras berdampingan dengan bantal bermotif bunga pop-art.
Salah satu ciri paling ikonik dari furniture retro adalah desain kaki yang ramping, panjang, dan agak miring keluar. Model kaki ini biasa disebut dengan peg legs atau splayed legs. Ciri ini muncul di hampir semua jenis furniture, mulai dari meja rias, rak buku, credenza, sampai tempat tidur.
Desain kaki seperti ini membuat furniture tampak ringan, bahkan ketika dimensinya cukup besar. Inilah sebabnya furniture retro sering dipilih untuk rumah dengan ruang terbatas: tampilannya tidak “berat” di mata.
Di luar elemen visual, furniture retro punya kekuatan lain: membangkitkan kenangan. Bagi banyak orang, gaya ini mengingatkan pada masa kecil, rumah nenek, atau film-film lawas. Suasana ini memberi rasa nyaman dan akrab yang sulit ditemukan di gaya lain.
Bahkan di tengah tren modern, banyak desainer interior tetap memasukkan satu-dua elemen retro dalam ruangan entah itu lampu meja berbentuk jamur, side table berwarna pastel, atau sofa bermotif floral.
Furniture retro adalah gabungan antara ekspresi bebas, nostalgia, dan gaya hidup yang fun. Meski terinspirasi dari masa lalu, pesonanya tak pernah benar-benar hilang. Justru sekarang, di tengah desain yang serba simpel dan netral, kehadiran furniture retro bisa menjadi aksen yang menyegarkan dan penuh karakter.
Jadi, kalau kamu ingin menghadirkan sentuhan ceria dan berbeda di rumah, gaya retro bisa jadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Siapa tahu, sofa kaki miring ala tahun 60-an bisa jadi statement piece favoritmu!
13 Mar 2025
Mengenal Desain Rumah Japandi: Pengertian, Filosofi, Hingga Ciri-cirinya
15 Mar 2025
Kenapa Perlu Merencanakan Desain Interior? Ini Alasannya!
18 Mar 2025
Apa Itu Finishing Veneer? Ini Kelebihan dan Jenis-jenisnya
22 Mar 2025
Jenis Kayu Terbaik untuk Furniture Untuk Tema Modern Hingga Tradisional
22 Mar 2025
Mengenal Engineering Wood: Pengertian dan Kelebihannya
25 Mar 2025
Apa Perbedaan Side Table dengan Coffee Table? Ini Jawaban Lengkapnya
25 Mar 2025
Mengenal Lebih Dekat Finishing Veneer Ini Pengertian, Keunggulan, Proses, dan Jenisnya
21 Apr 2025
Pengertian Wardrobe, Lemari Pakaian Yang Super Compact
22 Apr 2025
Kayu Olahan: Alternatif Modern Untuk Mewujudkan Furniture Berkualitas
23 Apr 2025
Ini Alasan Harus Punya Side Table di Kamar Tidur
24 Apr 2025
Credenza, Furnitur Fungsional yang Buat Ruangan Lebih Elegan
14 Mei 2025
Tidak Hanya Warna Netral, Ini Ciri Khas Rumah Minimalis
14 Mei 2025
Rumah Gaya Mid-Century, Ini Pengertian dan Ciri Khasnya
15 Mei 2025
Tips Memilih Buffet TV yang Sesuai Pilihan
15 Mei 2025
Cara Ampuh Basmi Rayap yang Bersarang pada Furniture Kayu
20 Mei 2025
Apa Saja Fungsi Meja Konsol? Ini Jawaban Lengkapnya
22 Mei 2025
5 Manfaat Divan bagi Kesehatan Tubuh
22 Mei 2025
Jenis-Jenis Ukuran Divan Kasur, Sesuaikan dengan Kebutuhan Kamu
23 Mei 2025
Mengenal Dresser: Fungsi, Jenis, dan Tips Memilih Furnitur Penyimpanan yang Elegan
11 Jun 2025
Nakas: Pengertian, Fungsi, dan Rekomendasi Penempatannya
14 Jun 2025
Blockboard vs Multiplek: Manakah Pilihan Terbaik Untuk Furniture Rumahan
23 Jun 2025
Panduan Memilih Side Table: Jenis, Ukuran, dan Cara Merawatnya
24 Jun 2025
4 Inspirasi Meja TV Model Minimalis
14 Jul 2025
Penyakit Furniture Kayu yang Sering Ditemui dan Solusinya
17 Jul 2025
6 Ciri Khas Furniture Retro, Gaya Klasik yang Tak Pernah Mati
Mengenal Desain Rumah Japandi: Pengertian, Filosofi, Hingga Ciri-cirinya
Kenapa Perlu Merencanakan Desain Interior? Ini Alasannya!
Apa Itu Finishing Veneer? Ini Kelebihan dan Jenis-jenisnya
Jenis Kayu Terbaik untuk Furniture Untuk Tema Modern Hingga Tradisional
Mengenal Engineering Wood: Pengertian dan Kelebihannya
Apa Perbedaan Side Table dengan Coffee Table? Ini Jawaban Lengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Finishing Veneer Ini Pengertian, Keunggulan, Proses, dan Jenisnya
Pengertian Wardrobe, Lemari Pakaian Yang Super Compact
Kayu Olahan: Alternatif Modern Untuk Mewujudkan Furniture Berkualitas
Ini Alasan Harus Punya Side Table di Kamar Tidur
Credenza, Furnitur Fungsional yang Buat Ruangan Lebih Elegan
Tidak Hanya Warna Netral, Ini Ciri Khas Rumah Minimalis
Rumah Gaya Mid-Century, Ini Pengertian dan Ciri Khasnya
Tips Memilih Buffet TV yang Sesuai Pilihan
Cara Ampuh Basmi Rayap yang Bersarang pada Furniture Kayu
Apa Saja Fungsi Meja Konsol? Ini Jawaban Lengkapnya
5 Manfaat Divan bagi Kesehatan Tubuh
Jenis-Jenis Ukuran Divan Kasur, Sesuaikan dengan Kebutuhan Kamu
Mengenal Dresser: Fungsi, Jenis, dan Tips Memilih Furnitur Penyimpanan yang Elegan
Nakas: Pengertian, Fungsi, dan Rekomendasi Penempatannya
Blockboard vs Multiplek: Manakah Pilihan Terbaik Untuk Furniture Rumahan
Panduan Memilih Side Table: Jenis, Ukuran, dan Cara Merawatnya
4 Inspirasi Meja TV Model Minimalis
Penyakit Furniture Kayu yang Sering Ditemui dan Solusinya
6 Ciri Khas Furniture Retro, Gaya Klasik yang Tak Pernah Mati